Jumat, 17 April 2009

DRAMA

Kata “drama” berasal dari kata draomai (kata kerja: dran) dalam bahasa Yunani. Menurut Alvin B. Kernan (1969:286) kata “drama” berasal dari kata kerja dran yang berarti berbuat (“to do”) atau bertindak (“to act”).

Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pengertian lain menafsirkan, drama merupakan suatu cerita yang dikarang dan disusun untuk dipertunjukkan oleh para pemain di atas panggung atau di depan publik. Menurut Tjokro Atmojo (1985: 11) istilah drama ini yang tersebar luas menjadi istilah internasional. Yang maksudnya ialah suatu cerita (karangan) yang dipertujnukkan di atas pentas oleh para pelaku dengan perbuatan-perbutan. drama merupakan karangan yang berupa dialog atau percakapan sebagai bentuk alurnya. Dialog yang terdapat dalam naskah drama tidak jauh berbeda dengan dialog yang umumnya kita lakukan sehari-hari. Perbedaanya ialah dialog dalam drama dipersiapkan terlebih dahulu melalui teks (naskah drama) yang ditulis oleh penulis/ skenario.
Drama merupakan karya sastra yang menggungkapkan cerita melalui dialog para tokoh. Dialog dalam naskah drama dapat berupa bahasa prosa atau puisi. Karya sastra ini cenderung memiliki dua kekhasan sebagai naskah drama atau drama sebagai pementasan. Sebuah karya bisa dikatakan drama bila memenuhi tiga faktor yakni naskah, pemain dan penonton. Suatu naskah yang di susun tetapi tidak dipentaskan dan tidak dapat dikatakan drama melainkan hanya teks drama.
Adanya materi drama dalam pengajaran bahasa Indonesia bukan bermaksud untuk mewujudkan siswanya sebagai aktor ataupun aktris melainkan mengajak mereka untuk mengenal drama sebagai salah satu bentuk karya sastra. Kalau pun siswa menjadi seorang aktor atau pun aktris merupakan perkembangan selanjutnya yang diperoleh siswa sebagai hasil pengembangan bakat dan minat.
Menurut Tarigan (1984) dalam bukunya prinsip-prinsip dasar sastra mengemukakan beberapa manfaat drama bagi siswa, yaitu sebagai berikut : 
a. memupuk kerja sama yang baik dalam pergaulan sosial
b. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melahirkan daya kreasi masing-masing
c. mengembangkan emosi yang sehat pada anak-anak
d. menghilangkan sifat malu, gugup, dan lain-lain
e. mengembangkan apresiasi dan sikap yang baik
f. menghargai pendapat dan pikiran orang lain.
Menurut Herman J. Waluyo (2003:158) dalam bukunya Drama Teori dan Pengajarannya, drama bermanfaat untuk :
a. dapat membantu sisiwa dalam pemahaman dan penggunaan bahasa (untuk berkomunikasi)
b. melatih keterampilan membaca (bentuk teks)
c. melatih keterampilan menyimak (bentuk pementasan)
d. melatih keterampilan menulis (resensi naskah drama, resensi pementasan drama)
e. melatih wacana (melakukan pementasan drama).

Kamis, 12 Februari 2009

drama ku

drama ialah ..................